26 Juli 2017
Dear Friends,
Hai bagaimana kabarmu? Maaf ya Akhie belum juga rajin memperbaharui konten di blog ini, maklum terlalu banyak rasa malas menghinggapi hiks. Tapi Akhie berharap kamu semua selalu dalam kondisi sehat, sehat jiwanya maupun raganya, ingat kalau ada masalah jangan langsung bunuh diri. Pikir-pikir lagi sama mimpi yang ingin kamu kejar. Sedikit intermeso, minggu lalu Akhie didapuk mengisi Kelas Inspirasi untuk meramaikan pekan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di salah satu SMA swasta di Bogor, pesertanya lumayan banyak sekitar delapan puluh orang lebih, di sana Akhie dan narasumber lainnya berbagi pengalaman menjalani profesi anti mainstream ((katanya)food blogger saat ini telah dianggap sebagai profesi (katanya)). Tak dinyana ternyata sambutannya luar biasa, dari situ Akhie berpikir kalau mimpi dan cita itu memang harus selalu dipupuk serta disiram dengan baik juga dijaga, agar nantinya kita bisa memetik buah hasil dari kerja keras tersebut. Kalau Akhie mah jujur masih pemula sekali di dunia kepenulisan/mengulas resto/makanan, bahkan hingga detik ini Akhie tak berani menggadang diri sebagai seorang Food Blogger. Kenapa? Karena memang belum sampai ke tahap itu. Udah gitu aja. Akhie lebih suka menyebut diri sendiri seorang Food Enthusiast.
Nah berbicara mimpi, Akhie mendapatkan pengalaman luaaar biasa dahsyat, melebihi dahsyatnya rasa sakit di hati *eh. Pengalaman tersebut kembali membangkitkan gairah untuk bermimpi lebih gila lagi dan mewujudkannya lebih keras lagi. Lalu apa hubungannya dengan isi blog kali ini? Ikuti saja terus ya. Daripada kelamaan langsung aja yuk kita menuju The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place untuk berjumpa dengan Chef Yann Bernard Lejard.
Sebelumnya
mari berkenalan dengan Chef Yann Bernard Lejard (YBL). Ia lahir di
Paris 41 tahun lalu, passion-nya di jagat kuliner dimulai ketika ia
berusia enam belas tahun. Ia telah bekerja dibanyak restoran, termasuk
resto-resto yang berhasil menggondol Michelin Star seperti Las Dunas
Restaurant (One Michelin Star resto asal Andalusia, Marbella Spanyol),
juga pernah bekerja untuk Chef Heinz Winkler (Three Michelin Star Chef)
di Jerman.
Bermacam prestasi ia torehkan dengan menyabet The Award Finalist of The
Taittinger Culinary Grand Prix Awards di Swiss 2015 lalu dan
penghargaan 1st Ranked Chef for Saudi Arabia dari majalah FOUR-The World
Best Food Magazine (majalah Inggris). Juli ini Chef YBL datang lagi ke Indonesia lho, ini adalah kali ketiga kedatangannya ke Indonesia.
JIka pada perhelatan sebelumnya Chef YBL selalu ditemani Sean Mcdougal, Executive Chef The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, sekarang ia ditemani seorang asisten bernama Ranjit.
Untuk menjelajah kreasi Chef YBL melalui gelaran Tea Inspired Dinner, kemarin (25-07-207), The Ritz Carlton Jakata Pacific Place mengundang narablog dan media dalam Tea Inspired Media Luncheon.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ada yang berbeda di media luncheon YBL 2017. Jika biasanya pihak The Ritz Carlon Pacific Place menggunakan Pacific Restaurant sebagai venue, kemarin mereka menggunakan dapur sebagai tempat kami menjelejah dunia YBL. Terang saja ide "gila" itu membuat Akhie teramat sangat kegirangan, pasalnya sudah sejak lama rasa hati ingin sekai berkunjung ke dalam dapur sekelas The Ritz Carlton dan melihat secara langsung kesibukkan para chef kece unjuk gigi. Alhamdulillah terwujud. Oke balik ke pembahasan utama.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ada yang berbeda di media luncheon YBL 2017. Jika biasanya pihak The Ritz Carlon Pacific Place menggunakan Pacific Restaurant sebagai venue, kemarin mereka menggunakan dapur sebagai tempat kami menjelejah dunia YBL. Terang saja ide "gila" itu membuat Akhie teramat sangat kegirangan, pasalnya sudah sejak lama rasa hati ingin sekai berkunjung ke dalam dapur sekelas The Ritz Carlton dan melihat secara langsung kesibukkan para chef kece unjuk gigi. Alhamdulillah terwujud. Oke balik ke pembahasan utama.
Bekerjasama dengan Teh Dilmah, Chef YBL akan menjadi bagian dalam Dilmah Silver Jubilee Gourmet. Dilmah Silver Jubilee Gourmet merupakan jamuan makan
malam yang terinspirasi dari teh dengan beragam rasa berbeda, jamuan makan malam ini sekaligus sebagai perayaan ulang tahun
Teh Dilmah ke-25, selain itu Teh Dilmah juga akan memperkenalkan varian rasa barunya seperti Almond infused Ceylon Pekoe, Earl
Grey, Ceylon tea with strawberry, Ceylon Ginger Honey and Mint and
Mandarin dan Marzipan Pekoe.
Mengusung
filosofi modern, sophisticated, artistic, evolving, dan inspired, Chef
YBL akan memberikan pengalaman berbeda dengan memadukan unsur-unsur
kuliner Indonesia dalam hidangan tradisional Perancis. Cukup merogoh kocek Rp 850k++/orang (termasuk tea pairings) kamu akan dimanjakan dengan sajian istimewa penuh kejutan intens dan menarik.
Penasaran? Yuk kita kupas tuntas.
Para undangan dibuat takjub karena Chef YBL mendemonstrasikan kemahirannya ber-platting ria di semua menu yang ia gadang, salah satunya menu ini. Chef YBL menggunakan Buratta lokal yang memiliki tekstur, aroma, citrasa creamy, serta konsistensi serupa mozarella. Pembedanya hanya ukuran Buratta cenderung lebih besar. Buratta kemudian dipadu dengan saus beetroot berwarna merah jambu cantik, bunga basil, salt flakes dari Australia, olive oil, mini tomato, eslette chili (cabai bubuk), dan tamarillo (terung belanda), ke semua elemen tersebut membaur menjadi sajian luar biasa di atas piring. Semuanya berpadu sempurna membentuk satu kesatuan rasa unik dan berbeda. Rasa burattanya memang plain, tapi ketika semuanya dicampur, BAM meledak di mulutmu.
Ada satu elemen terunik yang awalnya membuat kami mengerenyitkan dahi, namun ketika dipadukan rasanya malah semakin kaya. Elemen apakah itu? Yak Chef YBL menambahkan peyek kacang. Iya peyek kacang! Entah kenapa penambahan peyek kacang membuat rasa menu ini semakin enak dan komposisinya semakin menarik, hanya saja penggunaan peyek kacangnya terlalu sedikit *eh. Kamu harus coba!
Risotto Creamy/Truffle Juice/ Egg 53 Degree/ Spibach/ Enoki/ Bangka Belitung Mushroom
Konon orang Indonesia dikatakan belum makan jika belum ketemu nasi, kalau boleh Akhie rekomendasikan, Risotto ala Chef YBL pas banget untuk kamu para penggemar nasi. Jujur, rasa risottonya creamy tapi tidak mahteh serta tak bikin eneg (ada beberapa risotto yang way too creamy sampai bikin eneg), rasa saus truffle dan saus jamur dari Bangka Belitungnya sedikit samar namun nendang dan memiliki aroma khas menusuk hidung.
Akhie kagum karena Chef YBL menambahkan banyak tekstur di tiap sajiannya, hal tersebut membuat sajiannya terlihat kompleks namun tetap pada jalurnya. Sekadar informasi untuk kalian, ketika menyantap hidangan ini jangan lupa untuk mencampur telur yang dimasak pada suhu 53 derajat, leleran kuning telur semakin membuat risotto terasa sedap.
Signature Octopus/Tomato/Kedondong Arabella/Strawberry/Lumee/LIme
Lagi-lagi kami dimanjakan dengan kemampuan mumpuni platting Chef YBL, dengan cekatan ia membuat gerakan-gerakan mantap bak pelukis melukis di atas kanvas. Bedanya karya Chey YBL bisa disantap hehe. Saus hitam yang kamu lihat di gambar adalah Lumee alias lemon yang dibakar pada suhu tertentu hingga berwarna kehitaman, alih-alih pahit kamu akan merasakan segarnya Lumee di lidah.
Karena ingin membawa kekhasan kuliner Indonesia, Chef YBL sengaja memilih bahan-bahan lokal dari beberapa daerah di Indonesia, salah satunya gurita asal Nusa Tenggara Barat.
Keunikan Indonesia lainnya bisa kamu temukan pada penggunaan kedondong berbentuk sorbet dengan rasa segar serupa rujak. Entah, tapi Akhie merasa sorbet kedondong bisa pas dengan keseluruhan sajian. Akhie juga takjub karena tentakel gurita berukuran lumayan besar bisa dimasak sempurna dan empuuuuk sekali serta tak berbau amis. Well done Chef!
Chicken/ Breast/ Rubbed/ Cajun Spice/ Burnt Onions/ Carrot/ Orange/ Pineapple/ Indonesian Honey
Ketika masuk pada menu ini, di kejauhan kami sudah bisa mencium bumbu cajun yang khas serta harum hingga membuat indra pengecap meliar. Kami agak kaget karena piring sajinya besar sekali, sangat besar hahahaha.
Kamu bisa lihat di gambar kalau ayam cajunnya dimasak sempurna (dan sangat juicy ketika digigit), makin sempurna dengan tambahan saus coriander, saus madu dari Sumatera, wortel, bawang yang dibakar, dan kentang tumbuk supeeer lembut supeer nikmat. Hidangan ini MEGANG BANGET dan porsinya luar biasa banyak untuk sajian fine dining.
Fraisier/2.0/Coconut/Sugar/Mousse
Fraisier ialah kue Perancis berisi stroberi dan crème pâtissière, setahu Akhie agak tricky membuat kue ini, tetapi jika berhasil maka akan membuat banyak orang berdecak kagum. Kekaguman itu juga kami rasakan ketika melihat proses platting hidangan penutup ala Chef YBL, awalnya kami diminta untuk meresapi setiap elemen dalam diri karena pada dasarnya hidangan ini serupa hal tersebut, perlahan Chef YBL mulai memainkan "sihirnya" dengan menuangkan saus aneka rasa aneka warna di atas papan putih besar (sekitar 32 inci). Dengan telaten ia membuat alur indah, setelah semua sisi terisi, ia mencampur semuanya. Saus aneka rasa serta warna ini merupakan bagian dari saus campuran hidangan penutup ala Chef YBL.
Sejurus kemudian ia mulai menata Fraisier di atas lukisan saus dan menambahkan elemen pendukung guna mempercantik tampilan kuenya. Prosesnya luar biasa sekali dan sangat terlihat kalau Chef YBL sangat menaruh perhatian pada detail.
Buat kamu pencinta hidangan penutup PASTI SUKA dengan karya Chef YBL, rasanya manis dan ada sedikit rasa kelapa, lapisan gula fondannya agak manis mendekati asam, namun lagi-lagi semuanya menyatu dengan baik. Lebih baik lagi jika kamu memakannya bersamaan dengan sorbet stroberi, semua rasa semakin menguatkan satu dengan lainnya.
Jangan lupa untuk catat tanggal main Chef YBL, untuk jamuan makan malam istimewa kamu bisa langsung menghubungi nomor (+6221) 25501993. Lalu persiapkan juga dirimu untuk hadir di Pop-up Restaurant Chef YBL pada 27-30 Juli 2017 di The Ritz Carlton Ballroom lantai 4, di sana kamu bisa melihat banyak instalasi seni menarik dan mencicipi menu khas Chef YBL. Pekan seni terbesar dan pertama di Indonesia ini merupakan hasil kerjasama The Ritz Carlton Pacific Place dengan Bazaar Magazine, wow!
Semoga ulasan kali ini berguna untukmu ya, terima kasih sudah blog walking, share, komen, dan lain-lain. Ajak juga semua orang untuk mampir ke blog Akhie hehehehe.
Ah sampai lupa, seperti Akhie sampaikan di atas, media luncheon 2017 menjadi pengalaman luar biasa. Selain karena (akhirnya) bisa bersantap dan melihat kerja para chef di dalam dapur The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, juga karena Chef YBL sangatlah menginspirasi. Ditiap hidangan yang ia sajikan, ia seakan selalu membesarkan hati kami untuk menjadi diri sendiri, untuk selalu mencurahkan setiap energi positif dalam diri menjadi sebuah karya berarti, untuk selalu berkembang dan mengambil inspirasi dari siapapun yang kami temui. Itu saja? Jelas tidak, secara tersirat ia juga mengajak kami melihat capaian-capaian diri selama ini.
Bisa dibilang, Chef YBL juga banyak berkembang, terakhir bertemu dengannya ia belum seinspiratif ini. Sekarang banyak sekali pelajaran bisa dipetik darinya, terutama tentang memperjuangkan mimpi serta passion dalam diri. Akhie juga bertekad menyebarkan vibe positif seperti yang ia lakukan kemarin, karena praktiknya sangat sulit untuk membesarkan hati orang lain jika kita tak membesarkan hati kita terlebih dahulu. Terima kasih Chef!
Sampai jumpa di posan selanjutnya ya!
Love always,
Akhie